Zero waste lifestyle adalah istilah yang sudah sering terdengar. Mungkin kamu telah paham, tapi masih belum menerapkannya karena beberapa hal.
Tidak sedikit juga yang berpikir bahwa zero waste itu ribet dan repot. Hmmm, apakah benar begitu? Cici mau ajak kamu untuk sama-sama belajar 3 langkah sederhana memulainya. Yuk lanjut!
Beberapa kebiasaan yang menjadi sikap hidup kita ternyata sangat merusak alam. Seperti terbiasa menggunakan sedotan plastik, tidak membawa wadah/kantong saat belanja ke luar, serta mencampurkan antara sampah organik dan anorganik.
Zero waste lifestyle adalah gaya hidup yang berupaya untuk mengurangi laju kerusakan alam. Gaya hidup ini sangat dibutuhkan agar bumi tetap berkelanjutan.
Ibu Dini, pemilik nama pena DK Wardhani membantu kita untuk menerapkan zero waste lifestyle. Beliau adalah seorang ibu yang berprofesi sebagai penulis & pengajar.
Bu Dini aktif mengasuh kelas yang mempelajari dan mempraktikan gaya hidup ramah lingkungan. Ada 3 cara memulai zero waste dari Beliau, yaitu Berkesadaran, Bertumbuh, dan Berjejaring.
1. Berkesadaran
Agar tekad kita semakin bulat, tentu kita harus menyadari apa alasan dibalik gaya hidup ramah lingkungan. Itu sebabnya, langkah pertama yang harus kita lakukan adalah “berkesadaran”.
Menyadari fenomena apa yang terjadi saat ini, dan juga fenomena apa yang akan terjadi, jika tidak ada perubahan gaya hidup ramah lingkungan.
Kita perlu membaca dan terus mencari tahu, kerusakan alam yang terjadi akibat sikap hidup tidak ramah lingkungan. Lalu, bulatkan tekad untuk memulai zero waste, sesegera mungkin.
Lantas apa yang harus dilakukan untuk memulai? Pertama lakukan audit sampah. Yap, mengaudit sampah-sampah yang kita hasilkan.
Ibu Dini telah memberikan panduan audit sampah seperti ini:
Audit sampah organik sebaiknya dilakukan setiap hari selama sepekan, untuk mencegah aroma tidak sedap di dapur.
Sedangkan untuk sampah anorganik, bisa dikumpulkan selama sepekan terlebih dahulu, baru kemudian didata.
Setelah sukses melakukan audit sampah, otomatis kamu telah memilah sampah. Jadi, langsung lanjutkan dengan penyaluran sampah anorganik ke bank sampah atau lapak daur ulang terdekat.
Audit sampah akan semakin menyadarkan kita tentang jumlah sisa konsumsi. Sering kita gak sadar loh kalau ternyata masing-masing individu menghasilkan banyak sekali sampah.
Baca juga, “Mengapa Plastik Begitu Lekat pada Kehidupan Kita?”
2. Bertumbuh
Hal pertama yang harus dilakukan pada langkah ini adalah bercita-cita. Bagaimana gaya hidup ramah lingkunganmu secara pribadi, di lingkungan keluarga, komunitas, hingga institusi.
Mari bersyukur jika lingkungan dan institusimu telah menerapkan zero waste lifestyle ini!
Lalu, mulailah untuk disiplin memilah sampah. Jangan lagi sampah organik dan anorganik dicampur jadi satu yaaa.
Setelah itu, lakukan refuse & reuse, peniadaan dan pencegahan sampah anorganik. Misalnya dengan membawa kantong belanja saat ke warung. Atau membawa rantang sendiri saat membeli masakan olahan.
Lakukan langkah-langkah diatas dengan perlahan. Tidak perlu terlalu kaku dan keras pada diri. Mari kita nikmati proses perubahan gaya hidup kita ini.
Setelah berhasil konsisten dan terasa ringan dilakukan. Kita bisa naik kelas yaitu mengelola sampah kita sendiri.
Yesss, sampah kita dalah tanggung jawab kita. Beberapa contoh aktivitas mengelola sampah adalah mengompos, membuat ecobricks, mengolah minyak jelantah, dan membuat eco-enzyme.
3. Berjejaring
Bergerak bersama tentu lebih berdampak dibanding sendirian bukan? Bu Dini mengajak kita untuk terus berjejaring.
Selain agar semakin banyak yang tertarik menerapkan zero waste lifestyle. Berjejaring akan menambah wawasan kita mengenai pengeloaan sampah.
Berjejaring juga akan membuat kita semakin semangat!
Saat ini sudah cukup banyak penggerak gaya hidup ramah lingkungan, lingkup lokal, nasional, dan global. Selain Bu DK Wardhani, kamu juga bisa mengikuti cleanomic, zerowaste.id_official, sustaination, dan 021suarasampah di instagram.
Kabar gembira untukmu! Karena Kecipir telah menerapkan circular delivery atau metode pengiriman sirkular. Metode ini bertujuan untuk mencegah produksi sampah plastik sekali pakai.
Saat belanja di Kecipir kamu tidak perlu resah. Petani dan tim Kecipir telah meminimalisir pengggunaan kemasan dan kantong belanja plastik sekali pakai.
Penasaran? Langsung cobain aja yuk belanja di website atau aplikasi Kecipir. Ada banyak cashback sedang menantimu! Belanja sekarang.
Jangan lewatkan, “Cashback 30-Ribu untuk Belanja Perdana”
Baca juga, “Jumlah Sampah Plastik yang berhasil dicegah oleh Kecipir”
Comments
Bismilah
Semangat Kakakk pasti kita bisa 😀