Setiap 5 Juni kita memperingati Hari Lingkungan Sedunia (World Environment Day). Tahun ini, peringatan hari lingkungan mengusung tema restorasi lingkungan.
Nah Cipers, pertanian organik juga mendukung gerakan restorasi lingkungan. Manfaat sayur organik tidak hanya dirasakan oleh manusia. Tapi juga dirasakan oleh lingkungan.
Bahkan 3 dari 5 alasan mengonsumsi produk organik ini untuk kebaikan lingkungan loh.
Sekarang udah gak jaman kan, makan sekedar makan? So, yuk kita pelajari bagaimana kontribusi sayur organik terhadap restorasi lingkungan.
Restorasi adalah upaya mengembalikan suatu kondisi ke keadaaan semula. Restorasi lingkungan merupakan upaya untuk mengembalikan kondisi lingkungan yang rusak menjadi normal kembali.
Apakah kamu pernah mendengar bahwa kegiatan bertani sebenarnya turut berperan dalam merusak lingkungan?
Kegiatan pertanian dapat merusak lingkungan jika dilakukan secara non organik. Dimana petani memenuhi kebutuhan nutrisi tanaman dengan asupan pupuk sintetis.
Petani juga mengandalkan racun pestisida untuk melindungi tanaman dari hama & penyakit. Padahal, pupuk sintetis dan pestisida sangat merusak lingkungan.
Baca dampak pestisida terhadap kesehatan manusia disini
Lantas bagaimana proses pertanian organik dapat mengembalikan lingkungan pertanian yang rusak menjadi normal kembali? Berikut penjelasannya:
Pertama, pertanian organik hanya menggunakan bahan organik sebagai sumber nutrisi tanaman. Bahan organik yang digunakan berasal dari sisa tanaman atau hewan.
Petani terus-menerus menambahkan bahan organik ke lahan/kebun. Bahan organik yang diaplikasikan ke kebun perlahan akan menjadi “pembenah tanah” yang memperbaiki sifat fisik, kimia dan biologi tanah.
Sebaliknya, pada pertanian non organik, pupuk kimia sintetis digunakan secara masif, sehingga keanekaragam hayati tanah akan tergerus. Hal ini terjadi akibat residu pupuk yang menumpuk menyebabkan tanah menjadi asam.
Kedua, pertanian organik tidak menggunakan pestisida. Sebenarnya pestisida digunakan sebagai bahan pelindung tanaman. Sayangnya kandungan semua jenis pestisida berbahaya untuk manusia, hewan, dan tanaman lain.
Residu pestisida juga dapat tertinggal di dalam jaringan tanaman, sehingga dapat terbawa masuk ke dalam tubuh manusia. Selain itu, residu pestisida juga tertinggal di tanah maupun air.
Akibatnya, keberadaan makhluk hidup lain yang menjadi bagian dari ekosistem juga ikut terancam. Pestisida juga dapat menyebar terbawa oleh angin sehingga jika terhirup secara langsung dapat menyebabkan gangguan kesehatan.
Ketiga, proses pertanian organik yang tidak menggunakan pupuk kimia sintetis dan pestisida tentu akan menjaga keberlangsungan makhluk hidup lain di dalam suatu ekosistem. Mikrobiota yang menghuni lahan pertanian akan semakin banyak, sehingga tanah kembali subur.
Hewan dan tanaman lainnya juga akan tetap hidup berbarengan dengan tanaman produksi. Sehingga tercapailah suatu keseimbangan ekosistem yang akan mewujudkan gerakan restorasi lingkungan, khususnya pada lahan-lahan pertanian.
Sekarang Cipers semakin paham kan, bahwa aktivitas konsumsi sayur organik yang Cipers lakukan sangat bermanfaat untuk kelestarian lingkungan. Kamu adalah bagian dari #GenerasiRestorasi bersama petani organik dan Kecipir.
Sejak 2015, Kecipir telah jual sayur organik melalui website dan aplikasi Kecipir. Layanan Kecipir dapat diakses secara online, setiap hari 1 x 24 jam.
Kecipir hanya menjual sayur dan produk organik serta produk-produk yang memenuhi kriteria sehat. Meski dibudidayakan secara organik, harga sayur organik di Kecipir sangat terjangkau.
Mulai dari Rp3.000-saja kamu sudah bisa mendapatkan 200 gram sayur organik secara online. Untuk seluruh warga Jabodetabek, Cikarang, dan Cibitung selalu ada Diskon Panen s/d 10% setiap hari untuk semua produk.
Ayo Belanja Sayur Organik Sekarang
Comments