Cipers pasti sudah pernah mendengar tentang sertifikat produk organik bukan? Sertifikat yang menjadi bukti bahwa petani benar-benar menerapkan sistem budidaya organik di kebun.
Jika petani memiliki sertifikat tersebut, tentu Cipers merasa lebih percaya dengan keorganisan produknya, benar bukan?
Sayangnya untuk mendapatkan sertifikat organik, petani kita harus mengeluarkan biaya yang cukup besar. Tak heran jika petani organik dengan modal terbatas tidak bisa melakukan proses sertifikasi tersebut.
Untuk mengatasi permasalahan sertifikasi yang dialami petani organik lokal, AOI (Aliani Organis Indonesia) menginisiasi sebuah sistem penjaminan yang terjangkau untuk para petani. Sistem tersebut adalah PAMOR Indonesia (Penjaminan Mutu Organik Indonesia).
Berbeda dengan lembaga penjamin mutu keorganisan lainnya, PAMOR Indonesia merupakan sistem penjaminan dan penyedia sertifikasi pertanian organik yang bersifat partisipatif.
Partisipatif artinya PAMOR melibatkan produsen & pihak lain dalam penilaian dan pengakuan sesuai dengan standar organik. Pihak lain yang dimaksud adalah pedagang, konsumen, LSM, dan pemerintah.
PAMOR menjadi solusi sistem sertifikasi organik yang mudah dijangkau oleh petani
Sistem penjaminan PAMOR merupakan sistem dan standar keorganisan yang mudah diakses oleh petani organik. Sebab sifatnya yang partisipatif, kredibilitas PAMOR tidak perlu diragukan lagi.
PAMOR merupakan implementasi dari fungsi PGS (Participatory Guarantee System), yang bertujuan membantu petani organik agar mampu mengembangkan dan memperluas pemasaran produk-produknya.
Secara definisi menurut International Federation of Organic Movement (IFOAM), PGS adalah sistem penjaminan mutu yang berfokus lokal, dimana sistem ini menyertifikasi produsen berdasarkan partisipasi aktif para pemangku kepentingan dan dibangun di atas dasar kepercayaan, jaringan sosial, dan pertukaran pengetahuan.
Di dalam sistem PAMOR, konsumen juga berperan sebagai pengawas proses budidaya di kebun
PAMOR Indonesia memiliki semboyan “terpercaya, mudah dan murah”. Dimana PAMOR Indonesia bersifat objektif, memiliki standar yang mudah dipahami dan dapat disesuaikan dengan keadaan setempat. Biayanya murah namun tidak murahan.
Penjaminan PAMOR Indonesia mencakup pada 3 ruang lingkup, yaitu:
(1) komoditas pertanian organik
(2) pasar lokal, regional dan nasional
(3) komoditas produk segar dan olahan untuk tanaman pangan, hortikultura, perkebunan, produk liar, jamur, peternakan dan perikanan dengan disertai asupan organik.
Produk organik lokal semakin terjaga kualitasnya dengan sistem sertifikasi PAMOR
Penjaminan PAMOR dapat menjadi modal awal petani untuk meningkatkan daya saing produknya.
Kondisi persaingan global saat ini, dimana banyak sayuran impor memasuki Indonesia, membuat petani sangat membutuhkan sistem penjaminan mutu yang terjangkau.
Pada 2017, telah terbentuk 14 unit PAMOR Indonesia yang tersebar di seluruh penjuru nusantara. Terdapat 69 produk organik yang telah mendapatkan sertifikasi jaminan PAMOR. Produk tersebut berasal dari 402 petani dari 17.486 total petani di Indonesia.
Aktivitas PAMOR Indonesia tidak hanya sekedar menerbitkan sertifikasi produk pertanian organik saja. Sekretariat PAMOR juga melakukan sosialisasi, pendampingan, pelatihan pertanian organik, pelatihan ICS (Internal Control System) dan inspeksi lapang. Bahkan unit PAMOR juga menyediakan fasilitas pemasaran produk produsen.
Dengan sistem sertifikasi PAMOR, konsumen tentu akan merasa lebih nyaman saat mengonsumsi produk organik. Sebab, konsumen juga turut serta dalam proses penjaminan mutu produk tersebut.
Kecipir mengajakmu untuk menjadi bagian dari sistem penjaminan partisipatif ini. Dengan sertifikasi PAMOR, cita-cita kita bersama untuk mewujudkan sistem pangan organik yang berkeadilan akan lebih cepat terwujud.
Tertarik ingin menjadi konsumen yang berperan dalam pengawasan mutu organis produk Kecipir? Daftarkan dirimu segera disini.
Proses sertifikasi PAMOR mitra petani Kecipir diawali dengan pembentukan & pelatihan tim internal control system. Pembentukan & pelatihan ICS dilakukan oleh Unit PAMOR Petani Organis Bogor (POB).
Tim ICS Kecipir terdiri dari perwakilan petani mitra, tim Kecipir, dan konsumen. Menurut Manager Unit PAMOR POB, Andi Noorcahyono, komposisi tim ICS Kecipir sangat ideal karena telah merepresantasikan sistem penjaminan mutu kolaboratif.
Dalam prosesnya nanti, semua pihak mulai dari produsen hingga konsumen akan sama-sama mengawasi proses produksi dan distribusi produk organik untuk konsumen Kecipir.
Sesi pemberian materi oleh Unit PAMOR POB dalam pelatihan tim ICS Kecipir
Pelatihan ICS Kecipir telah dilaksanakan pada 27 – 28 Oktober dan 10 November 2021. Pelatihan ini dilakukan dalam dua tahap. Tahap pertama adalah dua hari sesi materi. Tahap kedua berupa praktik di kebun mengenai simulasi proses sertifikasi.
Berdasarkan hasil rembuk tim ICS Kecipir dan Unit PAMOR POB, proses sertifikasi seluruh petani mitra Kecipir akan mulai dilaksanakan pada Januari 2022 mendatang.
Para peserta pelatihan ICS Kecipir berfoto usai melakukan praktik di kebun
Setelah melakukan sertifikasi PAMOR, seluruh petani organik mitra Kecipir akan resmi tersertifikasi sebagai petani organik. Dengan demikian daya saing produk petani pun akan meningkat.
Hal yang juga tak kalah penting adalah pelanggan Kecipir akan semakin merasa aman saat mengonsumsi produk dari petani organik mitra Kecipir.
Ikuti terus update proses sertifikasi yang akan kami infokan secara terbuka melalui laman website atau media sosial Kecipir. Ikuti instagram @kecipir untuk mendapatkan info-info terbaru!
Comments