Tak terasa satu tahun berjalan sejak Kecipir berkomitmen sebagai bagian dari circular economy dunia.
Meski sejak awal berdiri, Kecipir telah konsen dalam pencegahan food waste di area Jabodetabek. Namun, CEO Kecipir, Tantyo Bangun bersama tim terus berupaya menyempurnakan impact yang bisa diberikan oleh Kecipir untuk kelestarian lingkungan.
Sebagai e-commerce penyedia sayuran & produk organik di Jabodetabek, Kecipir tidak hanya konsen pada kesehatan konsumen. Tetapi juga kesehatan petani dan lingkungan.
Berangkat dari misi itulah, pada September 2019 lalu, Kecipir mengubah konsep pengiriman dan pengemasan produk dengan tujuan mencegah penggunaan kemasan plastik sekali pakai.
Konsep ini disebut dengan circular delivery atau pengiriman sirkular. Dimana konsumen akan dipinjami kantong belanja pakai ulang, yang harus selalu dikembalikan saat proses pengiriman pesanan berikutnya.
Selain itu, konsumen juga dapat mengembalikan semua kemasan produk yang mereka beli dari Kecipir. Sehingga petani dan produsen dapat menggunakan kembali kemasan yang memang bisa di pakai ulang. Misalnya botol kombucha atau tray telur.
Petugas delivery mengantarkan pesanan sekaligus mengambil kantong belanja yang dipinjamkan kepada konsumen (Gambar: Instagram/@alinpuji)
Meski pada awalnya konsumen masih belum terbiasa untuk mengembalikan kantong belanja. Namun seiring waktu berjalan, konsep ini bisa dipahami dan mampu menggugah semangat mereka dalam mengurangi sampah plastik.
Saat ini konsumen justru menjadi bagian dari quality control Kecipir dalam penerapan nilai-nilai zero waste. Bahkan ada juga konsumen yang menitipkan kantong belanja pribadi dalam jumlah banyak sekaligus, sebagai bentuk dukungan mereka terhadap penerapan pengiriman sirkular.
Tak heran jika konsep yang digagas oleh Tantyo Bangun ini mendapatkan penghargaan sebagai Runner-up dalam The Ocean Plastic Innovation Challenge 2019, kompetisi global yang diselenggarakan oleh National Geographic Society & Sky Ocean Venture.
CEO Kecipir, Tantyo Bangun (kiri) menerima sertifikat penghargaan dalam ajang The Ocean Plastic Innovation Challenge 2019 (Gambar: Kecipir)
Berapa jumlah sampah plastik yang berhasil Kecipir cegah melalui konsep ini? Dalam satu tahun berjalan, ternyata ada lebih dari 104.173 sampah plastik & styrofoam yang bisa Kecipir hindari.
Tentu jumlah pencegahannya akan semakin besar jika lebih banyak lagi warga Jabodetabek yang menggunakan layanan Kecipir. Jika sampah belanja online menjadi momok bagi masa depan lingkungan, bersama Kecipir, konsumen justru akan menyelamatkan lingkungan.
Sejak 2015 Kecipir telah melayani konsumen yang membutuhkan produk organik segar maupun olahan. Kala itu, Tantyo Bangun bersama tim telah menerapkan konsep pesan-panen-antar.
Dengan konsep tersebut, tidak ada hasil panenan yang akan terbuang. Petani akan menanam dan memamen produk sesuai dengan tren permintaan dari konsumen.
Tim Kecipir sejak awal menawarkan konsep belanja sayur online yang mencegah food waste (Gambar: Kecipir)
Hingga saat ini, setidaknya ada 203,4 ton food waste yang telah berhasil dicegah oleh Kecipir. Dengan demikian rata-rata 40-50 ribu ton/tahun sampah makanan sebagai penyumbang gas emisi berhasil dikurangi.
Kita tahu bahwa food waste di Indonesia cukup merisaukan. Kita dikenal sebagai penghasil sampah makanan terbesar kedua di dunia, yakni 13 juta ton/tahun (FAO, 2019).
Disatu sisi, pengelolaan sampah kita juga masih jauh dari kata memadai. Sitem open dumpling yang diterapkan di TPA dapat menimbulkan berbagai bahaya lanjutan, seperti polusi udara, air sungai, dan air tanah, hingga bencana longsor. Demikian pula dengan perilaku masyarakat Indonesia yang belum menerapkan pemilahan dan pengomposan sampah organik.
Aktivitas pencegahan adalah pilihan yang paling tepat untuk masa depan Indonesia dan bumi kita. Baik itu mencegah sampah makanan maupun plastik sekali pakai.
Kecipir telah membuktikan bahwa layanan bisnis bisa bersinergi dengan konsumen untuk mewujudkan tindakan pencegahan yang efektif. Ayo selamatkan bumi dan masa depan generasi kita. Bersama Kecipir, belanja sayur organik online akan jadi lebih bermakna!
Baca juga, “Lomba Berkebun di Rumah, Terbuka untuk Pemula!”
Comments