Ketan serundeng atau dikenal juga dengan sebutan ketan bintul adalah jajanan yang berasal dari Betawi. Makanan ini memiliki filosofi yang cukup menarik loh!
Ketan adalah makanan yang sudah eksis sejak jaman kerajaan Majapahit. Kala itu ketan kerap dijadikan kudapan bersama teh atau kopi hangat saat sedang berkumpul.
Tekstur ketan yang lengket dan menempel menjadi representasi budaya “suka ngumpul” yang kental di dalam kehidupan masyarakat Indonesia.
Sambil bernostalgia aneka jajanan pasar Indonesia, kali ini kita pelajari dahulu resep ketan bintul yuk Moms!
Siapkan serundeng kelapa dengan cara: haluskan bawang putih, bawang merah, kencur, dan cabai merah. Tumis bumbu halus dengan minyak kelapa hingga harum. Sisihkan.
Sangrai kelapa parut di atas api kecil hingga berwarna kecoklatan, lalu masukkan bumbu halus, kaldu, dan gula. Lalu aduk hingga rata. Koreksi rasa dan angkat.
Siapkan nasi ketan dengan cara: rendam beras ketan organik selama 5 jam. Lalu buang air rendaman dan bilas sekali dengan air.
Masak berat ketan, santan, daun pandan, dan garam hingga air menyusut (seperti memasak nasi biasa).
Lalu kukus beras ketan di dalam dandang/kukusan yang sudah pana. Diamkan selama kurang lebih 20 menit. Cicipi, jika sudah matang segera angkat dan dinginkan.
Bentuk ketan sesuai dengan selera. Bisa berbentuk bulat atau dicetak dengan daun pisang.
Sajika ketan dengan taburan serundeng di atasnya. Nikmati ketan dengan secangkir kopi atau teh hangat.
Membuat ketan serundeng sebenarnya tidak sulit Moms, hanya perlu lebih sabar karena waktu yang diperlukan cukup lama. Terutama saat merendam beras ketannya.
Meski proses pembuatannya agak lama, jajanan ini sangat cocok dinikmati bersama keluarga saat bersantai di sore hari. Sembari menikmati ketan bintul, Moms bisa bercerita kepada anak-anak mengenai filosofi dari jajanan ketan yang disukai oleh nenek moyang kita.
Sudah gak sabar ingin mencoba resepnya Moms? Segera order bahan-bahannya di website atau aplikasi Kecipir. Bisa juga order di link ini ya Moms!
Comments