Sayuran & buah memang dikenal sebagai bahan yang mudah rusak dan tidak tahan lama. Untuk itu, kita perlu mengetahui cara penanganan dan perlakuan yang tepat. Ingin tahu cara mengatasi sayur & buah agar tetap segar? Yuk simak sampai tuntas infonya disini.

 

Penyebab Sayur & Buah Cepat Busuk

 

 

Kerusakan bahan pangan terjadi saat dimulainya proses panen (Santoso, 2006). Berikut ini adalah beberapa faktor yang menyebabkan kerusakan bahan pangan:

1. Pertumbuhan dan aktivitas mikroorganisme. Buah dan sayuran secara alami cepat terkontaminasi oleh mikroba. Mikroba ini dapat menjadi penyebab kerusakan pada buah atau sayur segar.
2. Aktivitas enzim dalam bahan pangan. Semakin lama waktu berlalu pasca panen, maka semakin banyak enzim yang dihasilkan menumpuk. Pada akhirnya, proses pembusukan sayur dan buah terjadi lebih cepat.
3. Sensitivitas terhadap suhu. Pemberian suhu yang tidak sesuai kepada suatu komoditi tertentu akan menyebabkan kerusakan fisiologis yang dapat dialami oleh buah ataupun sayuran tertentu.
4. Udara khususnya oksigen. Semakin banyak oksigen maka laju respirasi semakin meningkat sehingga memengaruhi percepatan pematangan sayur dan buah.
5. Serangga, parasit serta hewan pengerat.  Makhluk hidup ini dapat memengaruhi kerusakan fisik yang terjadi pada sayur dan buah.

 

Cara Atasi Sayur & Buah Agar Tidak Cepat Busuk

 

Peneliti melakukan berbagai cara untuk mencapai umur penyimpanan sayur dan buah semaksimal. Berdasarkan panduan dari Laboratorium Kimia Pangan Uwiga, berikut ini 3 cara menyimpan sayuran yang bisa dilakukan:

1. Pendinginan 

 

 

Sayur-sayuran dan buah-buahan disimpan pada tempat yang temperaturnya optimum. Hal ini berguna untuk mempertahankan mutu dan kesegaran. Pendinginan tidak memengaruhi kualitas rasa, hanya saja teknik ini membantu memperlambat proses pematangan.

Masukkan buah dan sayuran ke dalam kulkas adalah salah satu contoh bentuk pendinginan. Penyimpanan buah dan sayur di kulkas terkadang berbeda-beda suhu optimumnya. Misalnya, pada buah pisang disimpan di pendinginan dengan suhu optimum sebesar 11 – 20 C.

 

2. Dikemas dengan polietilen (PE)

 

 

Kehilangan air dapat dikurangi dengan membungkus bahan yang akan didinginkan. Salah satu jenis pembungkus baik adalah dengan membungkus dari bahan plastik kedap udara.

Salah satu contohnya, penyimpanan pisang agar tidak cepat bisa busuk bisa dibungkus dengan plastik dan dapat bertahan selama enam hari pada suhu 20 derajat celcius.

 

3. Tempat penyimpanan yang higienis

 

 

Sayur-sayuran dan buah-buahan yang sudah dibeli diletakkan di wadah yang kering dan bersih. Khusus untuk sayuran, dapat dilakukan dengan membungkus koran sebelum dimasukkan ke dalam kulkas.

Apabila tidak ingin segera untuk konsumsi, maka jangan mencuci permukaan sayur dan buah-buahan. Hal ini akan mempercepat proses pembusukan.

 

Sebetulnya, setelah dipanen produk hasil pertanian tetap melakukan fisiologis. Hal ini menyebabkan produk pertanian terus mengalami perubahan yang tidak dapat dihentikan, hanya bisa diperlambat sampai batas tertentu. 

Oleh karena itu, Cipers disarankan untuk berbelanja sayur-sayuran dan buah-buahan sesuai kebutuhan, agar tidak terbuang sia-sia alias mubazir.

Kamu bisa mengonsumsi sayur & buah organik setiap hari dengan belanja di Kecipir. Tinggal duduk di rumah saja, produk pesanan kamu diantar sampai di depan rumah.

Ayo Belanja Sekarang!