Kita sebagai makhluk Tuhan Yang Maha Esa sudah sepatutnya memiliki rasa syukur atas
sumber daya alam yang ada di wonosobo. Segala hasil bumi dari kabupaten wonosobo dapat
kita gunakan untuk memenuhi kebutuhan kita sehari-hari. Kebutuhan pokok manusia salah
satunya adalah pangan, pangan tersebut didapat dari hasil mengolah sumber daya alam yang
ada menjadi sumber bahan makanan. Untuk mengolah sumber daya alam tersebut
dibutuhkan tenaga manusia, dalam hal ini diwakili oleh namanya Petani.
Profesi Petani saat
ini semakin tidak dilirik oleh kaum muda, mereka lebih memilih pekerjaan di luar pertanian.
Hal ini disebabkan pendapatan yang kurang menjanjikan di sektor pertanian, walaupun
sesungguhnya sektor tersebut sangat membutuhkan banyak tenaga kerja. Dengan semakin
sedikitnya profesi petani, maka banyak lahan produktif yang tidak dimanfaatkan atau dialih
fungsikan menjadi lahan non pertanian.
Kita harus menyadari bahwa saat ini banyak sekali
produk pangan di pasaran yang berasal dari luar wonosobo atau mungkin berasal dari negara
lain. Apabila hal ini dibiarkan, bagaimana cara kita bersyukur atas kenikmatan yang
diberikan Tuhan Yang Maha Esa atas Sumber Daya Alam di wonosobo. Untuk
menggairahkan potensi produksi pertanian di wilayah wonosobo, diperlukan kerjasama
mutualisme semua kalangan lapisan masyarakat dari berbagai profesi.
Cara yang dapat
ditempuh adalah lewat budaya menjadi konsumen sehat yang berani menghargai profesi
petani, seperti saat kita menghargai profesi lainnya seperti tukang parkir, buruh pabrik,
karyawan kantor, pedagang pasar, pedagang toko, guru, PNS dan lain sebagainya. Budaya
tersebut tidak mudah untuk diterapkan di masyarakat jika tidak ada kesadaran dari diri kita
sendiri dalam memahami sebuah profesi seseorang.
Semua profesi membutuhkan keahlian,
perhitungan, modal, dan lain sebagainya untuk menopang profesi tersebut. Konsumen Sehat
berhak untuk mendapatkan kebutuhan pangan yang sehat pula, sementara Produsen (Petani)
berhak mendapatkan pasar dengan harga yang wajar, sehingga pendapatan yang diterima
oleh petani dapat diatas Biaya Operasional Produksi (BOP). Selain itu yang terpenting adalah
petani dan konsumen mempunyai persamaan pemahaman Konsep Pangan Sehat antara lain :
(1) Syarat konsumsi pangan sehat, (2) Pengetahuan senyawa kimia yang berbahaya bagi
kesehatan, (3) Manajemen Pertanian Sehat, (4) Kepedulian Sumber Daya Manusia terhadap
kelestarian alam dan keramahan lingkungan, (5) Hubungan Sinergi antara Petani dan
Konsumen.
Hubungan sinergi yang indah antara konsumen dengan petani dalam satu
wilayah akan menciptakan pasar sehat dan menjaga kedaulatan pangan tanpa harus
ketergantungan pada produksi impor dari negara lain. Jika budaya konsumen sehat ini bisa
terwujud di daerah wonosobo, maka rasa keadilan sosial akan tumbuh dengan sendirinya dan
rasa bersyukur atas nikmat yang telah diberikan oleh Tuhan Yang Maha Esa dapat kita raih
bersama. Sehingga menjadikan Kabupaten Wonosobo yang makmur, gemah ripah loh jinawi.
Mari kita belajar mengkonsumsi hasil pertanian sehat lewat gerakan Yuk Konsumsi Sehat
(YKS) dengan memanfaatkan sumber daya manusia dan sumber daya alam di sekitar kita.
Hasil dari Gerakan Yuk Konsumsi Sehat yang dipelopori oleh beberapa Petani Kecamatan Wonosobo adalah Kentang Lokal Kulit Merah dan Buah Bit Organik.
Di Kecipir kami distibusikan dalam bentuk Kentang Siap Goreng untuk memudahkan anda mengkonsumsi. Monggo Dicoba!
Comments