Bagi pecinta sayuran hijau, pasti sudah tidak asing lagi dengan sawi caisim dan pakcoy. Dua jenis sayuran yang hampir mirip, bahkan orang sering salah sebut.
Sawi caisim lebih dahulu dikenal oleh masyarakat kita. Barulah kemudian pakcoy banyak dibudidayakan. Meski termasuk dalam jenis sayuran yang sama (brassica), kedua sayuran ini memiliki kadar nutrisi yang berbeda.
Selain dikonsumsi dalam bentuk smoothie, sawi caisim dan pakcoy lebih sering diolah menjadi campuran sup, sayur tumis, dan rebusan. Bentuk kedua sayuran ini hampir serupa, namun namanya berbeda.
Secara umum caisim ini sering disebut dengan sawi hijau, sedangkan pakcoy sering disebut dengan sawi sendok. Istilah ini banyak dipergunakan oleh pedagang juga, jadi sering terjadi salah persepsi bagi yang belum paham.
Berikut ini perbedaan antara sawi caisim dan pakcoy:
Batang pakcoy memiliki tekstur yang lebih keras dibandingkan caisim. Ketika dimasak batang caisim lebih mudah lunak, sedangkan pakchoy membutuhkan waktu lebih lama. Pangkal batang pakcoy ini sering dipotong ketika akan dimasak, sedangkan caisim bisa dimasak hingga pangkalnya.
Cara mudah untuk membedakan caisim dan pakcoy adalah dengan melihat bentuk daunnya. Caisim memiliki bentuk daun yang lebih rapat dan tidak besar. Sedangkan pakcoy memiliki bentuk daun yang lebih lebar namun cenderung pendek.
Walaupun sekilas nampak sama, caisim dan pakchoy memiliki cita rasa berbeda. Apabila kamu jeli tentang rasa, kamu akan menemukan bahwa caisim tidak terlalu pahit meski proses memasaknya tidak terlalu lama.
Sebaliknya, cita rasa pakcoy lebih pahit dibanding caisim. Sayuran ini lebih banyak digunakan sebagai sajian pada sup. Sehingga proses memasak pakcoy membutuhkan waktu lebih lama agar rasa pahitnya berkurang.
Bentuk caisim umumnya memiliki batang yang lebih panjang dan tegap. Sedangkan pakcoy memiliki bentuk yang hampir mirip dengan sendok melengkung. Inilah sebabnya pakcoy dikenal juga dengan nama sawi sendok.
Batang caisim lebih kecil dan tidak terlalu keras. Untuk batang pakcoy lebih tebal dan lebar. Daun pakcoy juga lebih lebar dibandingkan daun caisim.
Baca juga, “4 Tips Memasak Kailan Agar Tidak Pahit dan Disukai Anak”
Karena tekstur caisim lebih lunak, maka sayuran ini lebih cocok digunakan pada menu rumahan. Contohnya adalah mie ayam, bakso, mie instan, dan aneka olahan sayuran yang lan. Bisa juga di tumis atau direbus begitu saja. Waktu masak yang tidak terlalu lama membuat sayuran ini menjadi pilihan sajian masakan cepat.
Sedangkan pakcoy lebih tepat digunakan pada menu-menu seperti sup atau hidangan yang ada di restoran. Sayuran ini juga banyak digunakan untuk hidangan buffet atau yang bertema all you can eat.
Meski secara kedua jenis sayuran hijau ini memiliki kandungan nutrisi yang sama, namun kadarnya ternyata berbebda loh. Perbedaan kadar nutrisi ini menyebabkan aktivitas antioksidan sawi caisim ternyata justru lebih tinggi dibanding pakcoy. Berikut ini tabel perbandingannya:
Sayuran hijau memang memiliki segudang manfaat. Begitu juga dengan caisim dan pakcoy. Sayang sekali jika manfaat sayuran ini harus tercemar oleh racun pestisida.
Di tubuh kita, efek pestisida mungkin tidak akan langsung terasa. Namun, akumulasi dari cemaran pestisida bisa menyebabkan penyakit degeneratif di kemudian hari.
Ayo segera konsumsi sayuran organik karena Kecipir menyediakan produk organik lengkap dengan harga sangat terjangkau. Cek sayuran dan produk organik lainnya disini.
Comments