IMG-LOGO
Lain-lain

MELANGKAHLAH PARA GENERASI PETANI MODERN!

9 August 2017

Welcome to our journal about many new adventure in Kecipir.com. Rasa nyaman, kekeluargaan, hidup sehat, sedikit demi sedikit sudah mulai kami rasakan, berbincang santai, bergurau dengan para petani, terlebih lagi kami mencoba untuk mengatur pola makan yang sehat dengan mengolah sendiri alias memasak sayuran hasil panen dari kebun untuk dijadikan menu makan siang dan makan malam kami. Kami berharap, ini menjadi kabar baik buat berat badan kami yang lambat laun mulai membaik, mendekati berat ideal. Funny.

Kecipir.com memang tidak akan pernah kehabisan ilmu atau pengetahuan baru bagi kami bila terus kami gali, karena setiap Kecipir.com melakukan kegiatan, seperti kunjungan ke mitra petani, pasti ada lebih dari satu pintu yang terbuka membuka wawasan baru bagi kami. Terlebih kunjungan yang baru-baru ini kami tempuh, yaitu kekebun organik generasi masa depan Citapen Farm. Tepat di hari Jumat, 28 Juli 2017, bersama Pak Dwi dan armada Kecipir yang super tangguh, kami menempuh perjalanan naik turun bukit lembah ke Citapen Farm, Bogor, Jawa Barat.

Membutuhkan waktu 180 menit untuk mencapai lokasi, dan tibalah kami dan Pak Dwi di Citapen Farm, dimana Citapen Farm itu sendiri dibangun oleh Sang Owner, Pak Sudirman, dengan dibantu oleh pengelola kebun bernama Pak Yusuf dan para petani lainnya. For our information, Pak Yusuf dalam merekrut petani untuk bekerja di Citapen Farm ini rata-rata masih berusia muda karena memang pada dasarnya, Citapen Farm itu sendiri ingin menyerap tenaga kerja sekaligus memberdayakan para pemuda yang putus sekolah dan mencari pekerjaan. Yang melatarbelakangi misi ini cukup sederhana, yaitu ingin agar pertanian Indonesia, terutama di Jawa Barat tetap sustain sehingga perlu adanya persiapan regenerasi untuk menggantikan para petani yang mayoritas tak lagi muda.

Menurut beliau, pertanian masih dipandang sebagai pekerjaan yang kotor dan bukan pekerjaan yang seksi, padahal Indonesia sangat butuh pertanian untuk makanan pokoknya. Maka dari itu beliau mencari petani muda yang mau dan suka untuk menjadi petani di masa depan. Tujuan anda mulia sekali, Pak. Terima kasih sudah sangat memikirkan anak cucu kami nanti..

Kami juga diperkenalkan oleh Mang Nuri, salah satu petani di Citapen Farm yang pada saat itu jadi tour guide dadakan kami. Kami di ajak oleh Mang Nuri berkeliling kebun milik Citapen Farm yang luasnya sekitar 15 Ha, mulai dari tempat pembuatan pupuk dan indukan pupuk yang terbuat dari kombinasi kotoran ayam, fermentasi dari gula merah dan nasi, dan bahan-bahan organik lainnya, yang nantinya menjadi inti untuk tiap pupuk organik cair yang akan diberikan ke tanaman. Lalu mempelajari tanaman yang sejujurnya jarang kami temui dan kami konsumsi, seperti sayur Kale, dan lain-lain. Kemudian kami juga diajak berkeliling, memanen, dan merasakan jagung organik dan tomat sayur organik yang mayoritas memiliki rasa manis dan lebih segar.

Kami diarahkan untuk melihat rumah pembibitan yang jika dilihat secara seksama dan penuh penghayatan, bibit-bibit kecil nan menggemaskan ini terlihat rapi berbaris dengan hijaunya yang menyegarkan mata. Berkat keuletan, ketelitian, ketelatenan petani yang hanya bermodalkan bambu, bibit dapat tumbuh dengan apik, membuat yang melihatnya tersenyum manis.

Lalu kami diajak kerumah kecil, serupa dengan pendopo untuk sharing lebih dalam tentang pertanian organik di Citapen Farm dan tentang Kecipir.com. Disana, Pak Dwi dan Pak Yusuf berdiskusi tentang bagaimana bermitra dengan Kecipir.com, proses pengemasan, jadwal pemanenan, pengiriman, dan lain-lain. Disela-sela diskusi, kami menangkap bahwa petani yang bermitra dengan Kecipir.com dapat terjamin pasar dan harga jualnya, sehingga antara petani, pihak Kecipir.com dan konsumen saling menguntungkan.

Diakhir perbincangan, kami diberi sedikit petuah oleh Pak Yusuf dan Mang Nuri, dimana dalam berhubungan dengan tanaman, baik menanam ataupun merawat, semua harus didasari dengan keikhlasan dan ketulusan hati, karena tanaman yang dikelola pada akhirnya akan menggambarkan suasana hati kita selama kita berhubungan dengan tanaman tersebut, entah sedang gembira, senang, sedih, galau, apapun itu. Jadi, jika ingin menghasilkan panen yang baik, tidak hanya memperhatikan sarana dan teknik budidayanya saja, tetapi kita juga supaya bisa memanage suasana hati kita agar ikhlas melakukan apapun terhadap tanaman tersebut.

 

Ditulis oleh: Maulida Ahniah (Mahasiswa Magang Unibraw)

Total Page Visits: 740 - Today Page Visits: 1

Comments

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

Unduh aplikasi kecipir.com untuk belanja lebih mudah